Tugas Ekonomi Koperasi 4
1.1 LATAR BELAKANG
Koperasi sebagai lembaga dimana orang-orang memeiliki
kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis.
Nilai nilai yang terkandung yang terkandung dalam koperasi akan melahirkan efek
sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi
untuk mampu bersaing dengan parapelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian
mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya
dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada
masyarakat secara luas.Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah
banyak jumlah koperasi yang berdiri terutama di pedesaan.Misalnya KUD dan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai lembaga dalam
program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan penyaluran keuangan
kepada masyarakat.Pendirian koperasi umumnya dismabut baik dengan harapan dapat
meningkatkan perekonomian.
PEMBAHASAN
Koperasi
merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah
ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
sekitarnya, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Koperasi memiliki karakteristik utama yang membedakannya dengan
badan usaha lain yaitu adanya identitas ganda (the dual identity of the member)
pada anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi (user own oriented firm).
Laporan
keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan
PSAK, akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami,
mempunyai relevansi, keandalan, dan mempunyai daya banding yang tinggi.
Sebaliknya jika laporan keuangan koperasi disusun tidak berdasarkan standar dan
prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.
Modal Koperasi
Berhasil
tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan
dan penggunaan modal koperasi.Banyak koperasi gagal dan pengurusnya mengeluh
semata-mata karena kekurangan modal.
Sumber
pendanaan koperasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Modal sendiri
2. Modal dari pinjaman..
3. Penyertaan / Penanaman Modal.
A.
Modal Sendiri
Simpanan
pokok adalah :
1.
Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu
mulai menjadi anggota suatu koperasi.
2.
Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
3.
Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan
kalau perlu dikurangi karena kerugian-kerugian yang diderita koperasi.
4.
Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi
dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
Simpanan
wajib adalah :
1.
Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada
waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi
ke koperasi.
2.
Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi,
misalnya sesudah jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total
sewaktu-waktu. Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Simpanan
sukarela adalah :
1.
Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu,
tergantung kerelaan anggota atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
2.
Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu),
simpanan deposito (diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi
bunga), dan simpanan khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.
Dana
cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil
usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi.
Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan koperasi juga dibuat sesuai standar PSAK yang
akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami ,
mempunyai relevansi, keandalan dengan daya banding yang tinggi .
B. Pelaporan Keuangan Koperasi
Setelah
tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
diselengggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan
tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :
- Perhitungan
tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan
perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas
dokumen tersebut.
- Keadaan
dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan
keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus.Apabila
salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota
yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis.Persetujuan
terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan
penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
Bentuk
dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut
:
Laporan
keuangan Koperasi meliputi :
- Neraca
- Perhitungan
Hasil Usaha
- Laporan
Arus Kas
- Laporan
Promosi Ekonomi Anggota
- Catatan
atas Laporan Keuangan
1.
Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan
ekuitas koperasi pada waktu tertentu.Format neraca lihat contoh pada akhir
materi.
Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat
penggunaannya dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui
sebagai aktiva lain-lain.Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam
catatan laporan keuangan.Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi bukan
milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan
atas laporan keuangan.
Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas
diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan
tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk
simpanan pokok, impanan wajib, simpanan lain yang memiliki karaketeristik yang
sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal
sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha belum dibagi. Ekuitas ini dicatat
sebesar nilai nominalnya.Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima
disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan piutang simpanan wajib.Kelebihan
setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru di atas nilai nominal
simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai Modal
Penyetaraan Partisipasi Anggota.
2.
Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan
hasil usaha (PHU) harus memuat hasil usaha dengan angggota dan laba atau rugi
kotor dengan non-anggota.
3.
Laporan Arus Kas
Laporan
arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal,
sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode
tertentu.Format laporan arus kas lihat contoh pada akhir materi.
4.
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Dalam hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada
akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang
akan dibagi untuk anggota.
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang
memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu
tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 (empat) unsur yaitu :
a. Manfaat ekonomi dari pembelian
barang atau pengadaan jasa bersama.
b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan
pengolahan bersama.
c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam
lewat koperasi.
d. Manfaat ekonomi dalam bentuk
pembagian sisa hasil usaha.
5.
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan
atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat:
a. Perlakuan akuntansi mengenai pengakuan
pendapatan dan beban sehubungan dengan tansaksi koperasi dengan anggota dan
non-anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva teetap, penilaian persediaan,
piutang, dan sebagainya, dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan
non-anggota.
b. Pengungkapan informasi lain seperti
kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam praktek, atau yang telah
dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan
sebagainya.
6. Masalah Akuntansi Koperasi
Permasalahan akuntansi yang selalu timbul dalam koperasi
menyangkut beberapa hal yaitu :
a. Penyertaan masing-masing anggota.
Pada
koperasi yang juga melakukan kegiatan usaha untuk pihak ketiga (bukan anggota)
disamping kegiatan usaha untuk anggota, sering dijumpai adanya beban bersama
yang sulit dipisahkan, misalnya beban penyusutan, beban listrik, beban telepon,
beban sewa dan beban lain yang digunakan untuk semua kegiatan usaha. Dalam hal
ini, perhitungan pembebanan harus sesuai dengan perbandingan jumlah peredaran
bruto dari kedua macam kegiatan tersebut.
b. Pembagian sisa hasil usaha.
Sisa
hasil usaha (SHU) koperasi dibagi dalam 2 (dua) katagori yaitu SHU yang berasal
dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan SHU yang berasal dari usaha
yang diselenggarakan untuk pihak ketiga (bukan anggota).SHU yang boleh
dibagikan kepada anggota hanyalah SHU yang berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk anggota.SHU koperasi yang disediakan untuk anggota
terdiri dari jasa modal dan jasa anggota.
c. Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah
tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan
yang memuat sekurang-kurangnya:
1. Perhitungan tahunan yang terdiri
dari neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2. Keadaan dan usaha koperasi serta
hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca,
perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan
koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan
untuk perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan
perhitungan laba rugi.
Proses
penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
1. Pencatatan.
2. Penggolongan.
3. Peringkasan.
4. Pelaporan.
5. Analisis data keuangan.
LAPORAN KEUANGAN DARI
KOPERASI
PT. CITRA LESTARI
TAHUN 2009
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2007 Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah
berhasil menjadi Koperasi yang berbadan hukum serta telah melalui audit-audit
dari suatu lembaga yang independen. Hingg akhir tahun 2009 Kopkar telah
mengalami pertumbuhan rata-rata 9% per tahun, dari jumlah kekayaan
1.550.964.980 di tahun 2008 telah mencapai 1.756.294.433 pada akhir tahun 2009.
B. LAPORAN
PENGURUS
1.
Susunan Kepengurusan
Koperasi Karyawan PT Citra Lestari :
–
Keputusan tertinggi ada pada Rapat Anggota
Tahunan
–
Penasehat : Wahid Hidayat
–
Pengawas/Pemeriksa : Andika Putra
–
Ketua : Tomy Saputra
–
Sekretaris : Siti Komariah
–
Bendahara : Marlina
–
Pengelola Toko : Risma Nurul K
2.
Keanggotaan
Sampai dengan bulan
Desember 2009 jumlah anggota Karyawan
PT Citra Lestari sebanyak 283 orang. Dengan perincian sbb :
Jumlah anggota bulan Januari 2009 ; 285 orang
Jumlah angota baru yang masuk ; 3 orang
Jumlah anggota keluar ; 5 orang
PT Citra Lestari sebanyak 283 orang. Dengan perincian sbb :
Jumlah anggota bulan Januari 2009 ; 285 orang
Jumlah angota baru yang masuk ; 3 orang
Jumlah anggota keluar ; 5 orang
3. Bidang Usaha
-
Usaha Toko dan Suplai ke Perusahaan
Omset penjualan dari usaha toko dan usaha suplai ke perusahaan
selama periode tahun 2009 secara total mengalami kenaikan Rp. 10.466.500,- atau
sebesar 16% dibandingkan dengan periode tahun 2008. Kenaikan yang
signifikan terjadi pada usaha toko (penjualan barang sembako, elektronik
dll).yang secara keseluruhan mengalami peningkatan omset sebesar
5.200.400,- atau naik 25%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja
Koperasi Karyawan mampu melayani dan memenuhi kebutuhan anggota yang pada
dasarnya diharapkan oleh semua anggota. Sedangkan untuk kategori usaha
pengadaan kebutuhan perusahaan secara total meningkat sebesar 50.554.000 atau
16%. Selain disebabkan oleh pengaruh kenaikan harga selama tahun 2009 antara
6-7%, kenaikan ini juga mengikuti kenaikan volume permintaan dari
perusahaan.
-
Usaha Simpan Pinjam
Jumlah pencairan pinjaman kepada anggota tahun 2009 meningkat
sebesar Rp. 12.672.982,- atau 14% dibandingkan tahun 2008. Kondisi ini
merupakan efek dari peningkatan jumlah simpanan anggota tahun 2008 yang meningkat
sebesar 9.036.021,- atau 18%. Peningkatan jumlah simpanan ini
memberikan kesempatan kepada anggota untuk memaksimalkan pinjaman sampai batasan kebijakan yang berlaku. Perbandingan dan peningkatan jumlah simpan pinjam anggota tahun 2009 dan 2008 terlihat sebagaimana tabel berikut ini :
memberikan kesempatan kepada anggota untuk memaksimalkan pinjaman sampai batasan kebijakan yang berlaku. Perbandingan dan peningkatan jumlah simpan pinjam anggota tahun 2009 dan 2008 terlihat sebagaimana tabel berikut ini :
No.
|
Keterangan
|
2009
|
2008
|
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
||||
1.
|
Pinjaman
uang anggota
|
103.194.282
|
90.521.300
|
12.673.000
|
14
|
2.
|
Simpanan
uang anggota
|
59.236.141
|
50.200.120
|
9.036.000
|
18
|
C. LAPORAN NERACA
Posisi Neraca pada tgl.31 Desember 2009 menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan. Jumlah harta pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
Rp.1.052.292.000,- dan Rp.991.466.602,- naik sebesar Rp.60.852.402 atau 6%.
Kenaikan ini adalah indikasi bahwa sumber daya berupa modal dan pencadangan
modal sampai dengan akhir 2008 telah dimanfaatkan secara maksimal.
Daftar Perbandingan Laporan Neraca Tahun 2009
dan 2008 :
Keterangan
|
2009
|
2008
|
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
|||
HARTA
Kas
Piutang
Persediaan
Aktiva Tetap
Simpanan Pokok
|
393.267.114
431.421.275
116.376.706
109.126.905
2.100.000
|
456.183.354
265.652.487
108.595.388
158.935.373
2.100.000
|
(62.916.240)
165.768.790
7.781.318
(49.808.466)
-
|
(13)
62
7
(31)
-
|
Jumlah Harta
|
1.052.292.000
|
991.466.602
|
60.825.402
|
6
|
KEWAJIBAN, MODAL DAN
SHU
Hutang Usaha
Simpanan
Sumbangan
Cadangan Modal
SHU
|
126.132.012
325.441.050
8.292.000
144.440.025
447.986.913
|
203.855.298
284.727.720
8.292.000
105.456.900
389.134.684
|
(77.723.286)
40.713.332
-
38.983.127
58.852.229
|
(38)
14
-
36
15
|
Jumlah Kewajiban,
modal dan SHU
|
1.052.292.000
|
991.466.602
|
60.825.402
|
6
|
D. LAPORAN
RUGI/LABA
Omzet penjualan selama tahun
buku 2009 dan 2008 adalah Rp. 619.270.318,- dan Rp. 524.805.355 atau naik 18%.
Namun kenaikan tersebut tidak diikuti oleh kenaikan marjin laba penjualan
yang turun 0.3%.Penurunan ini selain dipengaruhi oleh kenaikan harga pokok
penjualan dalam kisaran 6% – 7%, kondisi ini juga disebabkan suatu kebijakan
Koperasi Karyawan dimana kenaikan harga pokok tidak serta merta diikuti oleh
kenaikan harga jual yang proporsional.Kebijakan ini bertujuan agar anggota
tidak terbebani oleh harga beli yang mahal.
Daftar Perbandingan Laporan Rugi Laba Tahun
2009 dan 2008:
Keterangan
|
2009
|
2008
|
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
|||
Penjualan
HPP
Laba
Penj.
Jasa
Pinj Uang
Laba
Usaha(ktr)
Biaya
Usaha
Laba
Usaha(Bersh)
Biaya
lain2-bersih
SHU
|
619.270.318
286.435.682
332.834.636
187.875.850
520.710.486
49.718.457
470.992.029
56.051.399
527.043.428
|
524.805.355
238.696.402
286.108.953
183.302.268
469.411.221
33.728.594
435.682.627
22.122.884
457.805.511
|
95.464.970
47.739.280
47.725.690
4.573.582
52.299.275
15.989.863
36.309.412
33.928.515
70.237.927
|
18
20
16
2
11
44
8
153
15
|
E. SISA HASIL USAHA (SHU)
Sisa Hasil Usaha yang telah dicapai selama tahun 2009 sebesar
Rp. 527.043.428,- telah dibukukan sesuai dengan alokasi masing-masing perkiraan
yaitu : pencadangan modal 15% dan SHU anggota 85%. Perbandingan dan
peningkatan pencapaian SHU tahun 2009 dengan tahun 2008 dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
No.
|
Keterangan
|
SHU
THN 2009 |
SHU
THN 2008 |
Naik/Turun
|
|
Rp.
|
%
|
||||
1.
|
Pendapatan
bersih
|
527.043.428
|
457.805.511
|
69.237.917
|
15
|
2.
|
Alokasi
cadangan modal 10%
|
52.704.342
|
45.780.551
|
6.923.791
|
15
|
3.
|
Alokasi
SHU anggota 85%
|
447.986.913
|
389.134.684
|
58.852.229
|
15
|
Laporan Keuangan Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah
dilakukan pemeriksaan/audit baik oleh Badan Pemeriksa internal maupun audit
eksternal dari lembaga independen. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk
memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2009 telah
disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan dalam
peraturan yang berlaku. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan perngujian
bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan
dengan pendekatan apakah ada ketidaksesuaian, kesalahan dan/atau penyimpangan
atas laporan keuangan.
Referensi : https://www.scribd.com/document/394753120/LAPORAN-KEUANGAN-KOPERASI
Langganan:
Postingan (Atom)
About
Follow Us
Popular Posts
-
Contoh Soal Kelompok 2 11. Berikut adalah laporan neraca perbandingan dan laporan rugi-laba perbandingan PT. JASJUS MANIA tahun 20...
-
Dalam astronomi , heliosentrisme adalah teori yang berpendapat bahwa Matahari bersifat stasioner dan berada pada pusat alam semesta . ...
Mengenai Saya
- Muhammad Ramadhan
- Mahasiswa D3 Akuntansi Komputer Universitas Gunadarma . twitter: @hammadhan
Diberdayakan oleh Blogger.